Pages

Minggu, 04 Mei 2014

****TUGAS DISKUSI KELOMPOK***


Petunjuk :

Diskusi ini akan dimulai pada Hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 pukul 10.00 WIB
Yang melakukan diskusi pertama kali adalah kelompok 1 dan akan saya monitoring secara langsung.
Untuk kelompok 2 pada minggu berikutnya. seperti itu sampai kelompok terakhir.

Soal :

SILAHKAN DISKUSIKAN MENGENAI LINGKUNGAN dan FASILITAS KANTOR di PERUSAHAAN/ LEMBAGA yang kalian survey disini

Minggu, 27 April 2014

Materi Tentang Lingkungan Kantor

Lingkungan Fisik Kantor


  1. Pengertian lingkungan kerja fisik
    Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin, 2002 : 142).
    Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).
    Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi.
  2.  Faktor-faktor lingkungan kerja fisik
    Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
    Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut : 
    a) Pewarnaan
    b) Penerangan
    c) Udara
    d) Suara bising
    e) Ruang gerak
    f) Keamanan
    g) Kebersihan 
    h) Musik
    Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : 
    1) Pewarnaan 
    Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut.
    Warna yang baik dipakai pada ruangan yang sempit adalah warna putih, karena dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas, bersih yang dapat membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, karena kombinasi warna yang salah dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, masalah warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.
    Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali dapat mempengaruhi warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga dapat menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja tersebut.
Dibawah ini terdapat daftar beberapa warna yang dapat merangsang dan    mempengaruhi perasaan manusia :
Warna
Sifat
Pengaruh
Untuk Ruangan

1.      Merah

Dinamis, merangsang dan panas

Menimbulkan semangat kerja

Pekerjaan sepintas lalu (singkat)

2.      Kuning

Keanggunan, bebas dan hangat

Menimbulkan rasaa gembira

Gang-gang, jalan dan lorong

3.      Biru

Tenang, tentram dan sejuk

Mengurangi tekanan atau tegangan

Berpikir dan konsentrasi



2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang menentukan berhasilnya proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.



3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.



4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh karena itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang dihasilkan menurun.
Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan cara pengendalian suara bising dalam suatu perusahaan. 
Suara bising dapat dihindari dengan suatu tindakan seperti: 
a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b) Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.
c) Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock wall atau fiber glass.
Lebih baik menggunakan musik, musik merupakan salah satu untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Sebaiknya program pemutaran musik hanya diberikan dalam jangka waktu 10-15 menit setiap jam.



5) Ruang gerak 
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan.
Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit dapat mengurangi semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan biaya.
Oleh karena itu ruang gerak untuk tempat karyawan
  1. Persyaratan lingkungan fisik Kantor
Adapun persyaratan lingkungan fisik yang harus diusahakan oleh setiap kantor adalah sebagai berikut:
  • Kebersihan
Kebersihan meliputi bangunan, perlengkapan, dan perabotan yang ada di lingkungan kantor harus dipelihara kebersihannya.
  • Luas Ruang Kantor
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap pegawai, minimal (3,7 meter persegi)
  • Suhu Udara
Temperature yang layak harus dipertahankan dalam ruangan kerja minimal 16 derajat celcius.
  • Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan dalam ruang kerja.
  • Penerangan Cahaya
Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus ada dalam ruang kerja, sedangkan peralatan
  • Fasilitas Kesehatan
Kamar kecil, toilet, dll harus disediakan untuk para petugas serta dipelihara kebersihannya.
  • Fasilitas Cuci
Ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk disediakan seperlunya.
  • Air Minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau tempat penampungan khusus.
  • Tempat Pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang tidak dipakai sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian basah.
  • Tempat Duduk
Petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan sandaran kaki.
  • Lantai, Gang, Dan Tangga
Lantai harus dijaga agar orang tidak mudah tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan dan bagian yang terbuka diberi pagar.
  • Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang memakainya harus terlatih.
  • Beban Berat
Pegawai tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan beban berat yang dapat menyebabkan kecelakaan.
  • Pertolongan Pertama
Dalam ruangan kerja harus disediakan kotak obat – obatan sebagai pertolongan pertama untuk pegawai apabila ada pegawai yang mengalami sakit atau luka akibat bekerja.
  • Penjagaan Kebakaran
Di dalam kantor harus disediakan alat untuk memadamkan kebakaran baik itu lonceng ataupun alarm.
  • Pemberitauan Kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen pegawai lebih dari 1 minggu harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
b)      Pentingnya Lingkungan fisik kantor
  • Mempengaruhi kesehatan pegawai (pengaruh penerangan yang jelek terhadap penglihatan, suara yang gaduh terhadap syaraf, terlalu banyak orang terhadap semangat kerja dan angin terhadap kesehatan badan)
  • Pengaruhnya terhadap efisiensi kantor (penerangan) yang jelek mengakibatkan kesalahan – kesalahan, suara yang gaduh, pemanasan, dan ventilasi yang jelek dapat menimbulkan kekacauan (Moekijat,1997).
  1.  Lingkungan Social Kantor
Lingkungan social kantor telah menujukkan pada hubungan antar orang yang terlibat dalam kantor. Hubungan yang terjadi dalam sebuah kantor akan menentukan kelancaran tugas untuk mencapai tujuan. Tata hubungan itu lazimnya dikenal dengan komunikasi administrasi atau komunikasi organisasi.
Ditinjau dari sasaran komunikasi dan tujuannya dapat dibedakan menjadi:
  • Komunikasi Formal
Komunikasi ini dilakukan dalam situasi formal, sehingga bahasa apapun istilah/ungkapan yang digunakan harus merujuk pada kondisi formal. Situasi formal misalnya pada rapat, seminar, lokakarya, pembelajaran di kelas, dll.
  • Komunikasi Informal
Komunikasi informal terjadi dalam hubungan keseharian baik antar sejawat maupun dengan bawahan
  • Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yang terjadi antar pihak lembaga kantor dengan pihak – pihak diluar lembaga kerja. Atau dengan kata lain sebagai hubungan lembaga dengan mitra kerja.
  • Komunikasi Internal
Komunikasi ini menunjuk pada komunikatornya maksudnya orang – orang yang terlibat masih dalam lingkup satu kantor.
  • Komunikasi Vertikal
Komunikasi yang menunjuk pada kedudukan ataupun jabatan dalam organisasi, contohnya hubungan antar rector dengan karyawan, rector dengan para dosen, direktur dengan cleaning service.
  • Komunikasi Horizontal
Merupakan komunikasi yang terjadi antar teman sejawat. Contoh lain antar dekan di lingkungan PT. antar ketua jurusan di lingkungan fakultas.


  1. Dasar Penentuan Tempat
    Dalam pemilihan lokasi kantor/tempat kantor terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Terry (Dalam Gie 2000) faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat/lokasi kantor ialah : 
    a. Corak Gedung, termasuk warna gedung, ukuran, reputasi, usia, usia gedung , pelayanan yang tersedia 
    b. Fasilitas gedung yaitu fasilitas fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik seperti AC, listrik, tempat parkir, jalan keluar dll
    c. Dekatnya kantor dengan perusahaan. Contohnya hubungan para pelanggan, fasilitas pengakutan, pusat pertokoan, hotel, kantor pos, dll
    d. Biaya . Semua faktor yang menimbulkan biaya tetepi dipertimbangkan biaya yang minimal 
    e. Stabilitas penyewa. Bila kantor disewa perlu dipertimbangkan stabilitas penyewaan (lama penyewaan). Perpindahan kantor sering dilakukan akan berdampak negatif, terutama pada perusahaaan yang sudah besar. 
    f. Flexsibelitas ruangan. Meliputi ruang yang memungkinkan pengaturan yang cocok untuk bermacam–macam bagian kantor, ukuran diesign yang cocok untuk tempat peralatan, mesin–mesin. Disini perlu diperhatikan bisa tidaknya dilakukan perubahan–perubahan terhadap ruang itu sendiri 
    g. Penerangan dan ventilasi. Tiap ruangan diusahakan mendapat penerangan alam, ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup 
    h. Bebas dari kotoran dan suara gaduh. Fokusnya adalah kebersihan udara, lingkungan dan suara gaduh, karena itu akan dapat menggangu pekerjaan kantor

    Source : http://buahsirsak.blogspot.com/2009/11/lingkungan-kantor.html
    dengan perubahan

Materi Tentang Tata Ruang Kantor

TATA RUANG KANTOR DAN LINGKUNGAN (FISIK) KANTOR


 1. Pengertian Tata Ruang Kantor 

  • Menurut Quible (2002), Layout menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mapu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam bagi si pegawai. 
  • Menurut Littlefield dan Peterson (1956), layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia. 
Menurut Terry (1966), layout sebagai proses penentuan kebutuhan akan ruang dan an tentang penggunaan ruangan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantorandengan biaya yang layak. 


Layout kantor yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut : 
a. mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif 
b. mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai 
c. memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan 
d. menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada 
e. meningkatkan produktivitas kerja pegawai 
f. mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel. 

Lebih lanjut, Gustafsson (2002) menyarankan bahwa dalam perencanaan layout organisasi seharusnya memperhatikan tren pekerjaan di masa depan, yaitu : 

  • Pekerjaan berbasis tim (work-based teams). Dewasa ini penggunaan tim menjadi andalan organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan yang berubah secara dinamis. Dengan karakter utama yang dinamis, kantor berkonsep terbuka dan pengoptimalan penggunaan ruang rapat harus dipertimbangkan oleh organisasi dalam perencanaan layout. 
  • Telecommuting. Meningkatnya tren pegawai yang melaksanakan pekerjaannya di rumah atau tempat yang bukan kantor “formal”. Walaupun kebutuhan akan ruanga kantor dapat diminimalisir, namun perlu dipertimbangkan di mana pegawai yang dimaksud pada saat akan menghabiskan waktunya di kantor karena atasan sedang mengajak rapat mingguan atau bulanan. Jadi ruangan bersama yang dapat dibagi dengan telecommuter harus tetap disediakan. 
  • Hoteling. Semakin banyaknya pegawai yang tiap hari berada di lapagan (terutama divisi penjualan) membutuhkan ruangan kantor yang optimal, karena hanya pada saat tertentu mereka datang dan membutuhkan ruangan. 


2. Manfaat Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada pokoknya akan diperoleh keuntungan– keuntungan sebagai berikut : 
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan bolak-balik yang seharusnya tidak perlu. 
b. Menjamin kelancaraan proses pekerjaan yang bersangkutan. 
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak–banyaknya. 
d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu. 

Dalam menyusun ruang kerja perkantoran, ada beberapa tujuan yang dicapai. Tujuan itu merupakan pula syarat yang seharusnya dipenuhi dalam setiap tata ruang kantor yang baik. Tujuan yang seharusnya dijadikan pedoman ialah :  
a. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin  
b. Rangkaian aktivitas tata susaha dapat mengalir secara lancar  
c. Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan  
d. Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara  
e. Pegawasan terhadappekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan 
f. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi  
g. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu–waktu diperlukan 

Geoffry dan Mills dan Oliver Standingford menegaskan bahwa berbagai tujuan penyusunan tata ruang yang baik bagi suatu kantor ialah : 
a. Persyaratan peratutan perundang–undangnya dipenuhi 
b. Ruang dipergunakan sampai manfaat yang terbesar  
c. Pelayanan–pelayanan tersedia sepanjang diperlukan tenaga listrik, telepon dan lain–lain 
d. Persyaratan kerja yang baik disediakan bagi setiap orang  
e. Pengawasan dapat melihat para petugas sedang bekerja f. Rasa kesatuan dan kesetiaan terhadap kelompok kerja dipelihara 
g. Komunikasi dan arus kerja diperlancar 
h. Lalu lintas para petugas tata usaha diantara meja dan almari arsip dipisahkan 
i. Saling mengganggu di antara para juru tata usaha dihindarkan 
j. Kebebasan diri dan keamanan diusahakan sepanjang perlu 

3. Asas Tata Ruang Kantor 

Richard Muthler mengemukakan 6 asas mengenai pokok tata ruang pabrik yang terbaik. Walau asas asas diperuntukkan bagi tempat kerja yang tugasnya menghasilkan suatu barang, namun dengan penyesuaian seperlunya dapatlah beberapa diantaranya dijadikan dasar bagi tata ruang kantor. Beberapa asas itu diantaranya ialah :  
a. Asas mengenai jarak terpendek Dengan tidak mengabaikan hal–hal khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh jarak yang terpendek–pendeknya. Dalam hal ini garis lurus antara 2 titik adalah jarak yang terpendek. Dalam menyusun tempat kerja dan menetapkan alat–alat hendaknya asas ini dijalankan sejauh mungkin. 

b. Asas mengenai rangkaian kerja Dengan tidak mengabaikan hal–hal khusus, tata ruang yang baik adalah yang menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut–urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan bagian dari asas mengenai jarak terpendek. Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesai dikerjakan, tidak ada gerakan mundur atau menyilang. Hal ini berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus. Yang terpenting ialah proses itu selalu mengarah maju ke depan menuju penyelesaian. Bentuknya dapat berupa garis bersiku atau lingkaran atau berbentuk huruf L atau U. 

c. Asas mengenai penggunaan segenap ruang Suatu tata ruang yang baik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar). Melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah. Jadi di mana mungkin tidak ada ruagn yagn dibiarkan tidak terpakai 

d. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja Dengan tidak mengabaikan hal–hal khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang sangat besar. 

4. Macam Tata Ruang Kantor 

Tata ruang perkantoran dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu : 
 1. Tata ruang kantor terpisah / tertutup Susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas kamar-kamar maupun karena disegaja dibauat pemisah buatan. 

Contoh Ruang Kantor Tertutup

Keuntungan tata ruang kantor tertutup adalah: 
a. Konsentrasi kerja lebih terjamin. 
b. Pekerjaan yang bersifat rahasia, dapat lebih terjamin atau terlindungi. 
c. Untuk menambah kewibawaan, status pejabat sehingga selalu terpelihara adanya kewibawaan pejabat atau pimpinan. 
d. Untuk menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut bertanggung jawab atas ruangan dan merasa ikut memiliki. 

Kerugian tata ruang kantor tertutup : 
a. Komunikasi langsung anatar pegawai tidak dapat lancar, sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang. 
b. Diperlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya. 
c. Pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan dan perkembangan organisasi. 
d. Mempersulit pengawasan. 
e. Memerlukan ruangan yang luas. 



2. Tata ruang kantor yang terbuka 
Adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan tersebut tanpa dipisahkan oleh penyekat

Contoh Ruang Kantor Terbuka : 



Konsep Kantor Terbuka Salah satu keputusan strategis yang perlu diambil perusahaan dalam mendesain layout perkantoran adalah apakah menggunakan konsep kantor konvensional atau konsep kantor terbuka atau menggabungkan keduanya. Konsep kantor konvensional banyak menggunakan dinding permanent yang secara tidak langsung merefleksikan struktur organisasi yang digunakan, yaitu birokrasi. 
Sedangkan konsep kantor terbuka menurut Quible (2001) lebih mendasarkan pada konsistensi konsistensi hubungan antara tugas dan tanggung jawab pegawai dengan ruang kantor itu sendiri. Desain layout ini juga membantu memenuhi kebutuhan masing-masing pegawai berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan, alat, peralatan yang diperlukan dengan lingkungan fisik kantor yang mendukung tugasnya. 
Kepopulerannya sebagian besar didasarkan pada efisiensinya dalam melakukan perubahan layout, walaupun masalah privasi dan gangguan suara yang didapat pegawai ketika membutuhkan ketenangan dalam bekerja juga perlu mendapat perhatian. 
Menurut Quible (2001), ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan konsep ini : 
a. Penggunaan dinding permanent yang minim 
b. Penempatan masing-masing unit kerja yang akan meminimalisir terjadinya work backlogs ataupun crisscrossing pekerjaan 
c. Memberikan perhatian khusus terhadap akustik dan gangguan suara guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. 
Kualitas akustik dapat dianggap baik apabila dalam jarak 15 kaki dari sumber suara tidak mengganggu pegawai lainnya. 
d. AC dan kotrol kelembaban yang terpusat akan mudah dikendalikan. 
e. Pola warna dan pengaturan furniture yang tepat akan menjadikan lingkungan kerja kondusif bagi pegawai. 

Penggunaan panel maupun meja kursi yang portable akan menyediakan privasi dan menambah estetika area tersebut. 
Keefektivitasan Tata Ruang Kantor Terbuka :

1. Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai 
2. lebih memudahkan hubungan antar para pegawai 
3. Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan perubahan udara 
4. Jika terjadi penambahan pegawai/perabot kantor, tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya. 


  • Kelebihan dan kekurangan Menurut Quible (2001), beberapa kelebihan konsep ini antara lain : 

1. biaya perubahan layout sangat murah dibandingkan konsep konvensional. 
2. biaya instalasi pertama lebih murah dibandingkan konsep konvensional. 
3. pengurangan jumlah dinding permanent dan kantor private meningkatkan penggunaan ruang yang tersedia. 4. meningkatkan produktivitas melalui efisiensi arus kerja, meningkatkan komunikasi, meningkatkan moral, keterlibatan emosional pegawai, serta meningkatkan kenyamanan mereka. 
5. menghemat energi 

Kelemahannya konsep ini antara lain : 
1. Kurang tersedianya privasi dalam ruang kantor 
2. Ketidaksesuaian dengan struktur organisasi yang birokratis atau kultur budaya yang cenderung otokratis 3. Kurang efektif bagi pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti departemen administrasi keuangan. 


3. Tata Ruang Kantor berhias atau berpanorama/bertaman (lanscaped offices) 
Adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dan lainnya. Bentuk ruangan kantor berhias ini mengusahakan agar lingkungan bener-benar merupakan lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan. Dalam melakukan penetuan tata letak kantor diperlukan sebuah perencanaan. Perencanaan ini sangat penting karena akan mempengaruhi seluruh tahapan berikutnya. Dan yang jauh lebih penting lagi adalah apakah layout membuat kerja berlangsung secara efektif dan efisien. Sebagian besar tahapan ini adalah untuk menilai apa yang dibutuhkan oleh organisasi melalui proses pengumpulan informasi, kemudian ditransformasikan dalam bentuk gambar dan akhirnya ke dalam bentuk layout yang aktual. Menurut Quible (2001), ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain : 
a. Tugas pegawai. Jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki pegawai akan mempengaruhi penggunaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan guna pengoptimalan kinerja mereka. Namun mengingat lingkungan yang selalu berubah hendaknya perencanaan layout juga mempertimbangkan faktor fleksibilitas sehingga layout mudah diubah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan. 
b. Arus kerja. Analisis arus kerja (work-flow) dengan mengacu pada pergerakan informasi dan tugas secara horizontal atau vertical terutama sangat diperlukan dalam perancangan layout. Menurut Gie (2000), Arus kerja yang efisien akan menempatkan pegawai dan peralatan dengan pola garis lurus informasi, sehingga akan mengeliminasi backtracking maupun crisscrossing pekerjaan. 
c. Bagan organisasi. Ketika arus kerja berlangsung secara vertical, bagan organisasi akan menggambarkan rentang wewenang masing-masing anggota organisasi. Hal ini juga akan mengidentifikasi hubungan kerja antar pegawai dilevel yang sama dan membantu dalam menjelaskan lokasi yang tepat bagi pegawai maupun unit kerja. 
d. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja di masa datang. Menjelaskan berapa luas area yang dibutuhkan jika perusahaan akan melakukan perluasan atau pengurangan di masa depan. 
e. Jaringan komunikasi. Analisis bentuk interaksi maupun media yang digunakan untuk berkomunikasi yang dilakukan oleh pegawai maupun departemen sangat membantu dalam perancangan layout kantor. Semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan maka semakin dekat ruanganya. 
f. Departemen dalam organisasi. Banyak perusahaan mengelola kantornya bedasarkan fungsi, terutama departemen yang berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang kerja yang biasanya ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka. 
g. Kantor publik dan privat. Pada masa lalu penggunaan kantor private akan menunjukkan prestisse dan status suatu perusahaan atau organisasi di mata masyarakat. Namun, pemanfaatan kantor sekarang lebih mengarah pada pemakaian kantor bersama, karena biaya pengoperasian kantor lebih murah. 
h. Kebutuhan ruang. Beberapa faktor yang dapar menjelaskan ruangan minimum yang dibutuhkan oleh pegawai adalah pegawai yang membutuhkan peralatan dalam melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruangan yang lebih besar dibandingkan yang tidak. 
i. Pertimbangan keamanan. Pada dasarnya, desain dan layout kantor memfasilitasi pergerakan pegawai dari satu area ke area yang lain. Perencanaan tersebut harus dapat membuat pegawai bergerak secara mudah tanpa terhambat. 
j. Pembiayaan ruang perkantoran. 

Dapat diaktakan bahwa investasi perusahaan dalam ruang kantor melebihi investasinya di bidang SDM, dimana hubungan positif dari keduanya sangat dibutuhkan. Prinsip layout yang efektif Menurut Martinez (1990) dan Quible (2001), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan guna mendesain layout kantor yang efektif, antara lain : 
1. Menganalisis hubungan antara peralatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja 
2. Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscrossing dan backtacking. 
3. Pegawai maupun tim, kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area yang berdekatan 
4. Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan public harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk kantor. 
5. Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsentrasi harus ditempatkan diruang kerja yang suasananya lebih tenang. 
6. Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan, dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu. 
7. Furniture dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan. 
8. Lorong harus nyaman dan lebar untuk mengantisipasi pergerakan yang efisien dari pekerja.
9. Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi 
10. Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruang kecil yang tertutup. 
11. Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi AC, kelembaban dan kontrol suara 
12. Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang. 
13. Pekerjaan harus datang pada pegawai bukan sebaliknya. 


  • Area khusus Ada beberapa area khusus yang harus diperhatikan dalam merencanakan layout perkantoran, yaitu : 
a. Reception area. Area ini sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan pertama terhadap suatu organisasi. Kesan pertama yang baik akan berdampak positif dengan meningkatnya citra perusahaan di masyarakat, dan sedikit banyak akan berpengaruh pada kinerja perusahaan..Pegawai sebagai pelanggan internal perusahaan, akan merasa nyaman kerja di kantor sehingga produktivitas meningkat, sementara pelanggan akan meningkat kepuasannya karena ruang yang representative. 

b. Ruang konferensi. Ruang ini semakin dibutuhkan dewasa ini karena penggunaan tim kerja yang semakin meningkat akan membutuhkan tempat diskusi atau rapat yang representatif. Kondisi ini sejalan dengan makin mahalnya biaya penyediaan ruang kantor sehingga keberadaanya ruang ini dapat dioptimalkan, apalagi jika perusahaan menggunakan kantor yang menggunakan konsep ruang kantor terbuka. 
c. Ruang computer. Perawatan ruang ini harus diperhatikan secara cermat karena harus benar-benar terlindung dari bahaya kebakaran dan menjaga agar hardwere serta software yang dibeli aman serta dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.. dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat proyeksi kebutuhan akan computer dan peralatan lain yang berhubungan juga patut diperhatikan. 
d. Ruang persuratan. Ruang ini merupakan pusat komunikasi, terutama jika perusahaan masih menggunakan dokumen dalam bentuk kertas. Oleh karena itu sebaiknya ruangan ini ditempatkan berdekatan dengan ruangan penerima disuatu gedung, bahkan lebih baikjika terletak di pusat kantor. Umumnya terdiri dari tiga area : 
i. Area penerimaan, dimana surat akan diterima, dicatat dan diteruskan pada area seleksi. 
ii. Area seleksi, di mana surat dipilih dan siap untuk didistribusikan kepada pihak yang dituju. 
iii. Area surat keluar, di mana surat keluar biasanya distempel, diberi nomor, dan sebagainya sebelum dikirim ke pihak luar. 
e. Ruang panggandaan. Ruang ini biasanya dipakai untuk layanan fotokopy dan printer dengan kecepatan tinggi. Sebaiknya terletak di tempat yang bias diakses oleh mayoritas pengguna layanan ini. 
f. Area pusat penyimpanan. Dengan memperhatikan aksesibilitas bagi semua pihak dalam mendapatkan informasi yang diinginkan, sebaiknya ruangan initerletak di pusat aktivitas kantor sehingga semua anggota organisasi mudah mengaksesnya. 

Faktor Yang Berhubungan Dengan Standar Tata Ruang Kantor :

1. Cahaya. Cahaya penerangan yang cukup baik dan memancar dengan tepat akan menambah efesiensi kerja para pegawai, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas lelah. Banyak ketidak beresan perkerjaan kantor disebabkan penerangan yang buruk, misalnya ruang terlampau gelap atau pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan. Cahaya yang abadi / permanen ialah matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu. Menurut penelitian cahaya matahari mampu menembus 6-7,5 meter dalam ruangan. Oleh karena itu sering digunakan cahaya lampu untuk mengatur penerangan dalam suatu kantor. 
Cahaya penerangan buatan manusia terbagi 4 yaitu 
a. Cahaya langsung seperti lampu-lampu 
b. Cahaya setengah langsung biasanya dibuat penopang lampu dengan kaca 
c. Cahaya setengah tak langsung 
d. Cahaya tak langsung. penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung karena akan memelihara kesejukan mata. Untuk membantu perusahan memasang sistem penerangan yang efektif, menurut Borden dan Diemer (2001), ada parameter yang dapat digunakan mengukur efktivitas pencahayaan di kantor:
 o Visibilitty Pegawai harus dapat melihat dengan nyaman dan jelas 
 o Fokus Pencahayaan harus dapat membuat pegawai memusatkan perhatiannya dalam melaksanakan tugas yang diembennya dengan membuat pegawai memusatkan perhatiannya dalam melaksanakan tugas yang diembannya dengan membuat terang tempat kerja utama pegawai, di sisi lain menguragi intesitas cahaya pada area yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Pengaturan ini diharapkan dapat menjadikan pegawai lebih fokus pada pekerjaannya. 
o Image Bagaimana mevisualisasikan sebuah temapt kerja di benak karyawan secara tepat? Kita dapat membedakan pengaturan cahaya di kantor perusahan besar dengan kantor yang menempati ruko, atau tempat kerja direktur dengan tempat kerja supervisor. Dengan intensitas cahaya akan membuat kesan yang berbeda bagi pegawai. 

Beberapa saran dari Donovan-Wringht (2002) akan membantu dalam mendesain sistem pencahayaan pada area sekitar layar monitor, antara lain: 
1. Mengurangi silau dengan mengurangi jumlah cahaya lampu atau cahya alami mengenai layar monitor. 
2. Menggunakan layar monitor yang dapat diubah posisinya, sehingga bila cahaya myang mengenai layar monitor dianggap terlalu berlebihan dan mengakibatkan silau pegawai akan menyesuaikannya dengan mengeser layar monitor. 
3. Menyesuaikan tingkat kontras dan terang pada layar monitor untuk meminimalkan silau. 
4. Menggunakan layar untuk mengurangi jumlah cahaya pada layar monitor. 
5. Meminimalkan jumlah cahaya langsung yang mengarah ke bawah dan memaskimalkan jumlah cahaya tidak langsung pada area komputer. 
6. Menggunakan layar datar (misalnya: LCD) dari layar cembung. 

2. Warna 

Bersama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan alat alat lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu, warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu:merah, kuning dan biru. 
a. Merah yaitu menggambarkan panas dan kegemparan pekerja, dapat menimbulkan emosi 
b. Kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan riang gembira 
c. Biru yaitu menggambarkan kelembutan langit dan samudra, menyejukkan, keleluasaan, dan ketentraman. Pengaruh warna biru dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung perkantoran yaitu : 88% warna putih 88% campuran warna putih dan hijau 83 % warna abu-abu 81 % warna gading Warna yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada macam dan sifatnya pekerjaan di kantor yang bersangkutan. 
Jika pekerjaan membutuhkan ketenangan sebaiknya dipakai warna biru pada dinding kantor. Jika pekerjaan merupakan produktivitas diperlukan warna putih. 

3. Udara. Manfaat pemasangan sistem yang dapat menjaga kondisi udara yang baik dan stabil akan lebih berharga dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan. Apabila tingkat kenyamanan pegawai ditingkatkan, tingkat produktivitas mereka akan dapat ditingkatkan dan efesiensi dapat dimaksimalkan. Ketidakhadiran juga dapat dikurangi dan pada beberapa kasusu kesehatn pegawai diharapakan membaik, sehingga biaya kesehatan yang ditanggung perusahaan dapat diminimalkan . Udara untuk AC di ruangan kantor biasanya dipakai 270 C, usaha-usaha yang dibuat yaitu : 
a. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angin 
b. Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja 
c. Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para pekerja 

4. Suara 

Untuk mengatasi suara yang sering mengurangi efesiensi kerja pegawai, hendaknya dipaerhatikan letak alat alat kantor. Usaha lain yang dapat dijalankan dalam kamar yang memakai alat gaduh ialah pada langit langit atau dindingnya dipakai lapisan penyerap suara. Lapisan ini seperti karton tebal dan permukaannya lobang–lobang. Cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya mesin mesin tik dibawahnya diberi alas karet busa tipis. Untuk pesawat telepon, ada baiknya dibuatkan bilik kecil yang dapat ditutup rapat. Dengan demikian, pembicaraan takkan terganggu oleh suara mesin tik atau menggangu pegawai lain yang sedang bekerja. Ini juga bermanfaat jika seorang pejabat harus membicarakan sesuatu yang besifat rahasia sehingga tidak boleh didenganr pegawai sekelilingnya. Suatu cara yang akhir akhir ini dijalankan diluar negeri untuk menambah efesiensi kerja ialah penggunaan musik. Dari percobaan percobaan telah terbukti bahwa lagu-lagu yang tenang dan lembut dapat mengurangi ketegangan syaraf dan kebosanan serta menambah kegembiraan kerja. Perpindahan Kantor Suatu ruang kantor sebaiknya tidak merupakan suatu benda mati yang tidak dapat diubah lagi. Apabila suatu saat nanti suatu tata ruang ternyata masih dapat diperbaiki, hendaknya pimpinan tidak ragu–ragu untuk menyempurnakan. Sebaiknya secara berkala dilakukan peninjauan terhadap tata ruang kantor, misalnya setiap tahun sekali. Hal ini berlaku apabila tidak ada sesuatu perubahan mengenai kantor / organisasi yang bersangkutan. Apabila pada suatu saat terjadi perubahan yang mempunyai pengaruh terhadap kantor itu, peninjauan kembali merupakan keharusan. Hal–hal yang umumnya mengharuskan perpidahan kantor ialah : a. penambahan atau pengurangan pegawai pada kantor yang bersangkutan b. penambahan atau penggatian perabot kantor atau alat alat kerja lainnya c. perubahan mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan d. penambahan, pengurangan atau perubahan tugas pekerjaan pada satuan yang bersangkutan, baik mengenai macamnya maupun kuantitasnya

Source : http://ephastikoz.blogspot.com/2010/05/tata-ruang-kantor-dan-lingkungan-fisik.html
http://buahsirsak.blogspot.com/2009/11/lingkungan-kantor.html
dengan pengubahan

Materi Fasilitas Kantor

Sarana/Fasilitas Kerja Perkantoran 

Pengelolaan Fasilitas bertujuan untuk :
 1. Mengupayakan pengadaan sarana prasarana melalui sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama.
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien
3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan pra sarana agar siap pakai apabila diperlukan
 4. Membnatu personil dalam memberi layanan secara profesional dalam bidang sarana dan pra sarana.
 5. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja personil.

  •  Pengertian Fasilitas Adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha tersebut biasanya berupa benda – benda atau uang.  Jenis – jenis fasilitas Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas ini dapat memebrikan kemudahan dan kelancaran bagi suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan berlangsung. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”. 
  • Pengertian sarana Sarana adalah segala fasilitas yang diperlukan dalam suatu kegiatan/ aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, yang dapat meliputi barang yang bergerak maupun barang tidak bergerak.
  • Pengertian Kantor : Kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu bangunan, di mana dilaksanakan tata usaha atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya.
Sarana yang terkait dalam suatu kantor adalah :
 a. Lokasi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain:
 1. Faktor lingkungan tetangga.
 2. Faktor dekat.
 3. Faktor harga.
4. Faktor dekat labour market.
 5. Faktor jalan keluar masuk pegawai.
 6. Faktor keamanan.

 b. Gedung
1. Dapat memberikan fasilitas.
 2. Menjamin kesehatan
 3. Berkesan yang baik.
 4. Fleksibel.
5. Keseimbangan biaya keuntungan.

 c. Peralatan Digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:
 1. Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb yang terbuat dari kayu, besi ataupun bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor, khusus untuk menampung pekerjaan kantor yang bersifat administratife.
2. Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.

 d. Interior
Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan hiasan kantor.

 e. Mesin-mesin Kantor Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor yang akan dipergunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor.

Prinsip – prinsip manajemen fasilitas kantor :
 a. Prinsip pencapaian tujuan : berhasil bilamana fasilitas selalu siap pakai setiap saat bila akan digunakan.
 b. Prinsip efisiensi : kegiatan pengadaan fasilitas dengan perencanaan, disertai dengan juknis penggunaan dan pemeliharaan.
c. Prinsip administratif : pengelolaan fasilitas memperhatikan undang-undang (UU), peraturan, instruksi dan pedoman yang berlaku.
d. Prinsip kejelasan tanggung jawab : perlu kejelasan tugas dan tanggungjawab personil
e. Prinsip kekohesifan : manajemen fasilitas hendaknya dapat terealisasikan dalam bentuk proses kerja yang kompak dan baik.

 6. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas adalah sebagai berikut :
a. Cara melakukan perencanaan fasilitas
b. Kapan perencanaan fasilitas
c. Prosedur perencanaan fasilitas
d. Analisis kebutuhan fasilitas

7. Jenis – jenis pengadaan fasilitas meliputi :
a. Cara pengadaan fasilitas dengan lelang, penunjukan langsung, membeli, membuat sendiri, menerima hibah.

8. Pengaturan fasilitas Kegiatan setelah fasilitas diadadakan dan tiba di kantor adalah menyimpan atau meletakkan ditempat yang aman agar tetap terpelihara. Suatu prinsip yang perlu diketahui bahwa kemudahan pengaturan fasilitas dipengaruhi oleh :
a. Banyaknya alat untuk tiap macam
b. Banyaknya ruangan

9. Penyimpanan
Menyimpan adalah meletakkan atau menaruh di tempat yang aman. Gudang adalah ruangan tertentu yang digunakan untuk menyimpan barang perlengkapan. Gudang ada macam-macam jenisnya. Yaitu gudang tertutup, terbuka dan campuran. Sarana gudang dibedakan menjadi sarana teknis dan administrasi. Sarana teknis : rak gudang, rak tertutup, alas kisi (pallet), forklift truk (bila sangat diperlukan)
Sarana administrasi : surat pengantar, formulir, berita acara.
10. Pemeliharaan fasilitas kantor
Tujuan pemeliharaan
a. Agar fasilitas / barang dapat bertahan lama
b. Untuk menjaga keselamatan barang agar tetap aman
c. Agar barang tersebut dapat digunakan seefisien mungkin dan seefektif mungkin
d. Untuk melatih agar bertanggung jawab bagi si pemakai maupun petugas pemeliharaan.

Fungsi pemeliharaan
a. Menjaga agar barang tetap dalam keadaan baik dan utuh
b. Agar setiap saat dapat segera digunakan sampai batas umurnya
c. Untuk membedakan pemanfaatan barang yang masih bisa dipakai dan barang yang sudah rusak


Source staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/C.pdf
dengan pengubahan

SOAL LATIHAN

Materi Powerpoint Lingkungan Kantor

klik !

Materi powerpoint Fasilitas Kantor

Klik disini untuk melihat power point Fasilitas Kantor

 

Blogger news

Blogroll